Rekomendasi Tradisi Unik Pemakaman Khas Suku Toraja
Tradisi Unik Pemakaman Khas Suku Toraja - Bagi kebanyakan orang, kematian adalah hal yang menakutkan. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi masyarakat Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Dari generasi ke generasi, masyarakat atau Suku Toraja menjadikan kematian sebagai sesuatu yang selalu mereka bicarakan setiap hari. Mereka percaya bahwa kematian adalah tonggak pencapaian kehidupan abadi terbesar.
Dengan demikian, suku Toraja memiliki banyak tradisi mengabadikan mayat yang cukup populer dengan berbagai cara, seperti mumifikasi di Mesir.
Meski terdengar menyeramkan, ragam tradisi ini ternyata menjadi menu wisata nusantara yang tidak boleh Anda lewatkan.
Berikut Ini Rekomendasi Tradisi Unik Pemakaman Khas Suku Toraja
Sebagai panduan, Tondok Toraya punya rekomendasi beberapa tradisi unik Pemakaman Khas Suku Toraja Sulawesi Selatan yang wajib Anda simak. Lebih lanjut, di bawah ini :
Tau-Tau
Tau-Tau
Kalau ke Toraja dan terlihat seperti ada boneka kayu lucu yang bersandar di tebing, itu bukan boneka untuk mainan lho. Diberi nama Tau-tau, kesenian ini berupa patung yang menyerupai orang mati yang dikubur di tebing.
Tujuannya agar arwah seseorang yang meninggal akan tersimpan disana selamanya. Karena dianggap suci, Tau-tau tidak boleh disentuh.
Festival Ma'nene
Festival Ma'nene
Di Toraja ada ritual atau adat dalam prosesi pemakaman yang cukup unik dan mungkin terasa menakutkan. Mayat yang telah bertahun-tahun terkubur di tebing tinggi, kuburan batu, atau kuburan patani akan dihidupkan kembali dengan mengganti semua pakaian dan berpakaian seperti orang hidup.
Saat ini acara ma'nene yang bisa kita saksikan di Toraja bukan lagi mayat berjalan seperti yang terjadi di masa lalu, tetapi sekarang hanya sebatas mengganti pakaian mayat/mumi lalu memindahkan mayat seperti berjalan. orang.
Pernah membayangkan melihat mayat berjalan? Tenang, karena kamu bisa mewujudkan impianmu saat datang ke Festivalatau Ritual Ma'nene.
Dalam ritual ini, jenazah orang yang sudah meninggal dikeluarkan dari tempatnya kemudian dikenakan pakaian baru oleh keluarga atau anak cucunya.
Setelah berdandan, jenazah akan “berjalan” untuk kembali ke tanah air. Ritual ini diyakini dapat melindungi mereka, keluarga yang ditinggalkan, dari mara bahaya dan gangguan jahat, baik dari dalam maupun luar.
Bori Kalimbuang
Bori Kalimbuang
Punya mimpi bermain di Stonehenge di Inggris? Tidak perlu jauh-jauh karena Tana Toraja memiliki Bori Kalimbuang yang unik. Anda bisa menemukannya di Jalan Poros Barana, Pangli, tempat wisata warisan UNESCO ini menawarkan 102 menhir megalitik yang unik.
Deretan batu purba ini merupakan media untuk masyarakat Toraja untuk memuja leluhurnya. Nah, yang unik adalah Bori Kalimbuang menjadi tempat diadakannya ritual Rante Kalimbuang, sebuah pemakaman khas tradisi Rambu Solo yang melibatkan penyembelihan daging kurban.
Kambira
Kematian merupakan hal yang sakral bagi suku Toraja, termasuk bagi bayi yang baru lahir. Orang Toraja percaya bahwa jika bayi meninggal ketika berusia di bawah enam bulan, harus dikembalikan seperti seharusnya dalam kandungan ibunya.
Pohon tarra yang kaya akan getah berperan sebagai pengganti air susu ibu dan merupakan tempat yang tepat untuk dimakamkannya bayi bagi kepercayaan masyarakat Toraja. Prosesi ini dikenal sebagai Kambira.
Londa
Londa
Dari semua tempat pemakaman di Toraja, Londa mungkin yang paling istimewa. Terletak di Desa Sandan Uai, Londa merupakan gua yang berfungsi sebagai makam. Karena terletak di atas bukit, Anda bisa melihat banyak peti mati hingga tulang belulang mayat yang berusia ratusan tahun dengan jelas.
Di tengahnya terdapat arca Tau-tau yang merupakan cerminan dari setiap jenazah yang dimakamkan di sana. Menariknya, peletakan peti mati atau erong di sini diatur berdasarkan kedudukan dalam masyarakat. Semakin tinggi lokasinya, semakin tinggi pula posisi orang tersebut dalam kehidupan.
Demikian sedikit info mengenai Tradisi Unik Pemakaman Khas Suku Toraja yang bisa saya bagikan untuk Anda semua, Terimakasih dan semoga bermanfaat.
Post a Comment for "Rekomendasi Tradisi Unik Pemakaman Khas Suku Toraja"
Post a Comment