Mengetahui Asal Usul Sisemba, Tradisi Ungkapan Syukur Masyarakat Toraja


Asal usul Sisemba, salah satu tradisi unik dari Tanah Toraja menarik untuk kita kupas. Ini merupakan tradisi masyarakat suku Toraja yang telah diwariskan secara turun menurun sejak ratusan tahun lalu.

Sisemba adalah salah satu bentuk rasa syukur dari hasil panen yang telah dihasilkan. Maka tidak heran, jika saat panen raya tiba, masyarakat suku Toraja akan menyambutnya dengan tradisi ini.

Mengetahui Asal Usul Sisemba dari Suku Toraja

Selain pesona alamnya yang sangat menarik, sejumlah daerah di Indonesia juga populer dengan beragam tradisi yang cukup unik. Salah satunya adalah tradisi unik yang dapat Anda temukan di Tanah Toraja, Sulawesi Selatan.

Tradisi tersebut bernama Sisemba yang biasa diselenggarakan oleh masyarakat dari Desa Kande Api, Kecamatan Tikala Rantepao, Kabupaten Toraja Utara saat panen raya tiba.

Dilansir berbagai sumber, tradisi Sisemba memang terkesan anarkis. Meskipun demikian, minat masyarakat Toraja cukup tinggi dan telah berlangsung sejak lama. 
 
Sisemba menjadi salah satu tradisi turun-temurun masyarakat Toraja yang berlangsung sebagai ungkapan kegembiraan setelah melaksanakan panen padi.

Apa itu Tradisi Sisemba?

Sisemba diduga kuat sebagai olahraga yang beriringan dengan kedatangan manusia pertama dalam mitologi Toraja. Dalam bahasa Toraja, Sisemba memiliki arti saling menendang yang pada umumnya dilakukan sebagai bagian ritual syukuran (Rambu Tuka) serta ritual kematian (Rambu Solo).

Permainan ini berlangsung dengan tujuan sebagai sarana hiburan setelah acara ritual selesai dilakukan. Tradisi Sisemba dilakukan dengan tiga cara yakni satu lawan satu (Simanuk), dua lawan dua (Siduanan) dan kelompok lawan kelompok (Sikambanan). Acara ini pada umumnya berlangsung di lapangan terbuka.
 
Para peserta yang tergabung di dalamnya merupakan para pemuda dan lelaki dewasa. Selanjutnya, permainan dimulai oleh para pemuda dengan saling tendang satu sama lain.

Setelah itu, para lelaki dewasa turut serta terlibat dalam permainan tersebut. Unsur utama dalam permainan Sisemba adalah kaki. Oleh karena itu para peserta dilarang menggunakan tangan untuk memukul. Jika salah seorang terjatuh, maka orang tersebut tidak boleh ditendang hingga ia kembali berdiri sendiri.

Dalam permainan ini, terkadang berlangsung dengan keras hingga terjadi patah tulang pada para peserta. Meskipun demikian, kecelakaan yang terjadi diterima sebagai risiko permainan bukan sebagai alasan adanya permusuhan.

Mengenai asal usul Sisemba dalam acara panen raya di Toraja, tidak hanya merupakan permainan adu kaki atau hiburan semata. 
 
Akan tetapi juga diyakini bisa mengantisipasi gagal panen. Selain itu, dengan terselenggaranya tradisi ini juga diyakini dapat meningkatkan hasil pertanian pada tahun berikutnya.

Ungkapan Rasa Syukur Masyarakat Toraja

Tak jauh berbeda dengan perkampungan lain yang berada di kabupaten Toraja Utara, masyarakat desa Kande Api juga melestarikan tradisi adat budaya warisan leluhur mereka Terutama yang berhubungan dengan upacara rasa syukur akan hasil panen yang melimpah.

Dalam setiap tahunnya, warga Kande Api menggelar tradisi pesta panen dengan membawa berbagai jenis makanan khas. Seperti nasi bambu atau yang dikenal dengan nasi Peong.

Sisemba digelar bersama dengan tari Ma'gallu dan Ma'lambuk (menumbuk padi secara beramai-ramai. Tarian ini memiliki makna sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah.
 
Hingga saat ini, tradisi Sisemba menjadi sebuah keharusan bagi warga Desa Kande Api, demi memperoleh hasil panen yang berlimpah untuk tahun yang akan datang.

Apabila tradisi ini tidak diselenggarakan, maka panen masyarakat pun akan gagal. Pernah suatu waktu, tradisi ini tidak digelar, dan petaka pun datang. Warga gagal panen total karena adanya serangan hama yang merebak.

Terlepas dari asal usul Sisemba dan resiko yang terjadi, ada makna yang dibangun dalam permainan ini. Makna tersebut adalah adanya ikatan persaudaraan. 
 
Tradisi unik ini pada umumnya terlaksana pada akhir bulan Juni hingga awal Agustus yakni di saat masyarakat Toraja biasa panen raya.

Post a Comment for "Mengetahui Asal Usul Sisemba, Tradisi Ungkapan Syukur Masyarakat Toraja"