Kisah Lebonna Dan Massudi Lalong, Jalinan Cinta Sehidup Semati

Kisah Lebonna dan Massudi Lalong, menggambarkan jalinan asmara sehidup semati yang cukup menyedihkan. Pasalnya, alih-alih mendapatkan ending membahagiakan. Sepasang kekasih ini harus terlibat cinta yang berakhir tragis.

Cerita rakyat dari Tana Toraja ini, bahkan sudah ada jauh sebelum kisah Romeo dan Juliet difilmkan. Hingga kini, kisah cinta pasangan romantis itu masih dikenang baik oleh masyarakat Suku Toraja.

Kisah Lebonna dan Massudi Lalong yang Mengikat Sumpah Cinta Sehidup Semati!


Pada zaman dahulu kala, ada perempuan cantik dengan kulit putih dan hidung mancung bernama Lebonna. Ia berasal dari Daerah Bau, Bonggakaradeng. Sosoknya yang sangat sempurna, membuat Lebonna menjadi rebutan para lelaki desa. Hingga akhirnya, Lebonna jatuh hati pada sosok pria tampan dan pemberani bernama Massudilalong Paerengan.

Saking cintanya, Lebonna dan Massudilalong membuat sumpah cinta sehidup semati. Keduanya berjanji apabila meninggal nanti, akan dimakamkan di dalam peti mati yang sama. Kisah Lebonna dan Massudilalong yang semakin mesra itu, membuat iri para lelaki serta perempuan lain di desa.

Kabar Bohong yang Menghancurkan Kisah Lebonna dan Massudilalong. Hingga suatu hari, tersiar kabar penyerbuan dari daerah lain. 
 
Massudi Lalong Paerengan yang terkenal sakti dan pemberani, diminta untuk memimpin pasukan perang. Para pasukan akhirnya berangkat ke medan pertempuran.

Sementara Massudilalong pergi, Lebonna menetap di desa untuk menenun sembari menanti kekasihnya pulang. Namun ketika pertempuran terjadi, salah satu pasukan berkhianat dan kabur dari medan pertempuran. Pria itu kabur untuk merebut Lebonna dari tangan Massudilalong. Dengan memberi kabar bohong perihal kematian Massudilalong.

Mendengar kabar tersebut, tentu saja,Lebonna langsung terkejut. Bahkan perempuan itu sampai mengurung diri dan tidak mau makan berhari-hari. 
 
Usaha pasukan yang berkhianat itu nyatanya tidak membuahkan hasil. Lebonna tetap tidak bergeming meski dirayu dengan cara apapun. Karena cintanya memang hanya untuk Massudilalong.

Lebonna Gantung Diri

Tidak sanggup menghadapi kesedihan, karena setiap detik Lebonna teringat dengan janji pada Massudilalong. Akhirnya perempuan cantik itu memilih gantung diri, demi menepati sumpahnya dengan sang kekasih. 
 
Setelah meninggal, jasad Lebonna dimakamkan melalui prosesi dialuk, kemudian diletakkan pada sebuah liang batu. Tempatnya berada di desa Salu Barana, Lembang Bua Kayu.

Ketika jasad Lebonna masuk ke dalam liang, pintunya tiba-tiba terkunci rapat. Namun, rambut panjang milik Lebonna masih terurai keluar hingga ke bibir Gua. Menurut keyakinan Suku Toraja, Lebonna belum rela masuk ke liang itu tanpa sosok Massudilalong.

Kehidupan Massudilalong Pasca Pulang dari Medan Perang

Suatu hari, Massudilalong kembali dari medan pertempuran dengan berita kemenangan. Laki-laki itu segera pulang ke rumah untuk menemui Lebonna yang sangat ia rindukan. Namun alangkah terkejutnya Massudilalong, ketika tahu bahwa Lebonna sudah pergi untuk selama-lamanya.

Kehidupan laki-laki itu sangat tidak menentu. Jika selama ini dia dikenal sebagai ksatria yang gagah dan berani, maka setelah Lebonna pergi Massudilalong menjadi sangat tertutup. Hampir setiap hari ia menghabiskan waktunya untuk bersedih dan menyendiri.

Akhir Kisah Lebonna dan Massudi Lalong

Suatu hari, orang kepercayaan Massudi Lalong bernama Dodeng mengambil nira di pohon dekat makam Lebonna. Ketika sedang mengumpulkan nira, ia mendengar rintihan yang suaranya mirip dengan Lebonna. Jeritan itu semakin jelas, dengan pesan menagih janji sehidup semati milik Massudilalong.

Dodeng pulang dengan kondisi tidak percaya hingga jatuh sakit. Sampai-sampai, ia tak mengatakan pada Massudilalong perihal apa yang telah dialami. Kecurigaan akan perubahan sikap Dodeng tak bisa membuat Massudilalong tinggal diam. Hingga suatu hari, Dodeng menceritakan semuanya karena didesak terus-terusan oleh laki-laki itu.

Setelah membuktikan kebenarannya sendiri, Massudilalong memerintahkan pasukan perang untuk berkumpul dengan membawa tombak. Laki-laki itu meminta tentaranya menancapkan tombak dalam posisi ujung mengarah ke atas. 
 
Massudilalong naik ke atap pendopo. Warga mengira ia akan menyampaikan pidato. Namun Massudilalong justru melompat tepat di atas ratusan tombak.

Sama seperti kematian sang kekasih, Massudilalong pun mengakhiri hidupnya dengan tragis. Ending kisah Lebonna dan Massudilalong memang cukup menyedihkan. Namun, keduanya akhirnya bisa berkumpul dalam satu kubur yang sama.

Itulah sedikit ulasan singkat mengenai cerita rakyat Toraja Lebonna Dan Massudi lalong yang menjalani cinta sehidup semati. Semoga bermanfaat.

Post a Comment for "Kisah Lebonna Dan Massudi Lalong, Jalinan Cinta Sehidup Semati"