Berikut Tanaman Yang Berhubungan Dengan Budaya Toraja Sampai Sekarang

TondokToraya.com - Tanaman yang berhubungan dengan budaya Toraja berikut ini sudah bisa dipastikan tidak asing bagi warga setempat. Sebagai tambahan informasi untuk Anda silahkan simak selengkapnya.

Semua tanaman, tumbuhan, dan pepohonan memiliki kegunaan masing-masing. Tidak jarang tanaman memiliki bentuk filosofi yang mendalam bagi sebuah suku, daerah, atau bahkan negara tertentu. 
 
Sebab itulah jangan sampai Anda sembarangan memperlakukan tanaman tersebut ketika ingin mengunjungi sebuah tempat.
 

Tanaman yang Berhubungan dengan Budaya Toraja

Masing-masing daerah biasanya memiliki budaya yang masih terjaga sampai saat ini. Begitu pula untuk masyarakat suku Toraja. Mereka masih menjaga dan melestarikan adat yang merupakan hasil warisan nenek moyang. 
 
Nah, kali ini kami akan membahas beberapa tanaman yang dianggap punya makna tersendiri bagi kehidupan warga Tana’ Toraja.

Pohon Aren

Menjadi pohon yang tumbuh subur sekali di Toraja juga Sulawesi dan sekitarnya. Tanaman yang menjadi bahan baku minuman khas Toraja yaitu Tuak ini ternyata memiliki keterkaitan yang cukup erat bagi beberapa persembahan. Nah, masih berhubungan, budaya bernama Ballo Tuak yang menyertakan minuman jenis tuak ini.

Biasanya juga ketika dalam berbagai hajatan, pernikahan, atau pesta akan hadir sajian tuak. Pohon ini juga termasuk dalam pepohonan yang memiliki banyak sekali fungsinya. Banyak yang mengandalkan pohon ini untuk dimanfaatkan berbagai acara.

Pohon Bambu

Selanjutnya tanaman yang berhubungan dengan budaya Toraja yang juga pasti tumbuh subur di daerah tempat tinggal Anda, entah sejak dahulu atau sekarang. Bagi masyarakat Toraja, bambu memiliki simbol yang tinggi. Mereka menyebutnya dengan berbagai nama sesuai jenisnya. Bagi kepercayaan mereka, ada lima jenis bambu yang terkenal.

Mulai dari Pattung, tallang, parring, ao’, dan bulo. Untuk jenis parring dan pattung biasanya digunakan untuk berbagai keperluan upacara adat khususnya penguburan, bangunan rumah, dan lainnya. Sedangkan untuk jenis bambu paling kecil bernama bulo.

Untuk pattung artinya sebagai bambu yang berukuran paling besar. Jenis ao’ lah yang sering menjadi material untuk tali pengikat. Jenis bambu yang sering dimasak disebut dengan tallang. Masing-masing jenis bambu tersebut memiliki makna yang mendalam bagi Toraja.

Sehingga tidak heran apabila rumah-rumah adat bernama Tongkonan pasti akan bersandingan dengan pohon ini. Bahkan sengaja ditanami untuk melestarikannya hingga bisa tumbuh subur dan seimbang dengan kebutuhan yang semakin meningkat.

Pohon Sengon

Di Tana’ Toraja pohon ini dipanggil sebagai Kayu Solo untuk yang berwarna merah, sedangkan untuk warna putih disebut Kayu Belanda. Sering menjadi bahan untuk konstruksi dalam pembangunan lumbung padi yang ada di halaman rumah. Kayu jenis sengon memiliki kualitas yang bertahan lama.

Tidak heran jika akhirnya digunakan untuk bangunan dan bahkan dinding. Mereka mengenal kualitas kayu dengan baik. Pasalnya bangunan rumah adat kebanyakan menggunakan susunan bahan dari kayu.

Pohon Buah Nangka

Tanaman yang berhubungan dengan budaya Toraja yang selanjutnya ini masuk ke jenis pohon berbuah. Warga menanam buah ini di rumah, kebun, dan bahkan jalanan. Bagi mereka pohon ini bukan hanya sekedar buah manis saja yang bisa dimanfaatkan.

Namun juga bisa menjadi material untuk patung bagi orang meninggal atau Tau-Tau. Biasanya akan dipajang di depan kuburan yang menjadi wisata Lemo atau Londa. Nah, jika Anda pernah melihatnya, maka patung itu terbuat dari pohon nangka.

Kenapa memilih kayu nangka? Mudah saja, kayu jenis ini termasuk yang paling otentik dan bahkan awet tidak akan terkena bubuk. Sedangkan untuk struktur cenderung halus dan indah.

Tanaman yang berhubungan dengan budaya Toraja
tersebut pasti sudah tidak asing lagi bukan? Kita bisa juga menemuinya di daerah lain, hanya saja bagi masyarakat Toraja tanaman dan pohon ini memiliki fungsi simbolis tersendiri.

Post a Comment for "Berikut Tanaman Yang Berhubungan Dengan Budaya Toraja Sampai Sekarang"