Pendapat Tentang Sejarah Masuknya Islam di Toraja
TondokToraya.Com - Ada beberapa pendapat yang menyatakan tentang sejarah masuknya Islam di Toraja, Sulawesi Selatan. Daerah ini menjadi sorotan atau terkenal dengan daerah dengan destinasi wisata yang terkenal karena keindahan panorama alam dan keunikan budayanya.
Mbang Madandan merupakan salah satu kampung yang terletak di Tana Toraja dan penduduknya menjadi yang pertama kali memeluk Islam di daerah tersebut.
Mengulik Sejarah Masuknya Islam di Toraja
Beberapa catatan sejarah menyatakan, masuknya Islam di Tana Toraja sekitar tahun 1858 masehi. Perkembangan pada Agama Islam di kampung Madandan Tana Toraja, berjalan cukup lambat dibandingkan dengan daerah lain yang ada di Indonesia.Hal tersebut disebabkan oleh masih melekatnya paham atau aliran kepercayaan masyarakat Toraja yang sering disebut dengan Aluk Todolo. Tetapi, meski berjalan dengan lamban, kesan kekerabatan dan semangat toleransi yang dimiliki antar pemeluk agama dan para pemeluk aliran kepercayaan berjalan dengan beriringan.
Salah satu tokoh agama atau pemuka agama di Madandan, Rahim Tambing. Ia menyatakan perkembangan Islam di Madandan, bermula dengan berdirinya sebuah masjid. Masjid tersebut dinamakan dengan nama Masjid Jami Madandan.
Kemudian disusul dengan adanya pernikahan antara salah satu pembawa agama Islam dengan seorang perempuan kelahiran Tana Toraja pada tahun 1876.
Pernyataan Salah Satu Penduduk Toraja
Rahim Tambing berkata, Pada tahun 1858 Islam pertama kali masuk di Tana Toraja, agama Islam ini diboyong oleh Siduppa dari Teteaji Sidrap. Setelah lama menyebarkan dan menyiarkan agama Islam terjadilah pembauran terhadap agama ini, Siduppa dinikahkan dengan seorang anak gadis kelahiran Toraja yang bernama Rangga pada tahun 1876.Sebelum pernikahan berlangsung Rangga terlebih dahulu di Islamkan dan dengan demikian Rangga menjadi pemeluk Islam pertama di kampung Madandan Tana Toraja, Selasa (19/4/2022).
Masuknya Islam di Toraja juga didominasi dengan berdirinya bangunan masjid Jami Madandan yang didirikan pada tahun 1858 Masehi. Masjid Jami Madandan mengalami perpindahan hingga 5 kali meski jaraknya lokasi yang digunakan tidaklah jauh dari lokasi awal masjid didirikan.
Pertama kali lokasi yang dipakai adalah pada daerah lapangan Madandan dan sekarang yang lokasi kelima ini tepat di pinggir jalan poros Madandan – Rantetayo.
Jalan ini merupakan akses penghubung Kabupaten Tana Toraja dengan Kabupaten Toraja Utara, juga sekaligus menjadi jalur untuk perdagangan, sehingga masjid tersebut menjadi salah satu masjid yang sering digunakan oleh para pedagang untuk sekedar singgah berbuka puasa dan juga sembahyang dengan para jamaah setempat. Begitu ucap Rahim.
Toleransi yang tinggi dan keseimbanagn beragama yang diagungkan oleh para masyarakat Lembang Madandan terlihat cukup jelas. Mulai dari bangunan Masjid yang merupakan salah satu bangunan tua di Toraja yang dibangun melalui kerja sama dan gotong royong.
Para penganut berbagai macam aliran kepercayaan atau Aluk Todolo dan penganut agama lain yang turut serta dalam gotong royong tersebut. Posisi bangunan masjid juga berhadapan langsung dengan bangunan gereja yang ada pada wilayah tersebut.
Saat proses pembangunan masjid di Lembang Madandan tengah berlangsung, seluruh penduduk yang tinggal di daerah Madandan saling bahu-membahu untuk pembangunan itu, baik itu orang Nasrani dari ketua-ketua adat sampai para pendeta serta tokoh-tokoh yang ada di masyarakat semua ikut membantu, begitupun untuk sebaliknya. Lanjut Rahim.
Kesimpulan
Sama dengan tahun-tahun yang sebelumnya, setiap pelaksanaan hari besar Islam di Masjid Jami Madandan. Karena pembangunannya yang terdapat campur tangan keluarga besar dari istri Parenge Madandan almarhumah Rukka.
Sehingga perayaan tersebut selalu dihadiri oleh pemeluk agama yang berbeda bahkan para pendeta hingga pastor pun kadang turut hadir.
Itulah sejarah masuknya Islam di Toraja berdasarkan dari sumber dan berbagai macam pendapat. Kerukunan yang ada antar umat beragama di Lembang Madandan patut menjadi cerminan kehidupan sosial kemasyarakatan.
Post a Comment for "Pendapat Tentang Sejarah Masuknya Islam di Toraja"
Post a Comment