Mengenal Nilai Budaya Kental Di Suku Toraja dan Keunikannya

Nilai Budaya Kental Di Suku Toraja - Saat ini banyak sekali budaya yang ada di negara kita yakni indonesia yang beragam tradisionalnya, sehingga banyak sekali peninggalan yang bersejarah yang harus kita lestarikan bersama-sama.

Nah salah satunyan yakni Suku Toraja ialah tentang suku yang menetap pada pegunungan dengan bagian utara Sulawesi Selatan, Indonesia, dengan Populasinya diperkirakan sekitar kurang lebih 1 juta jiwa dan dengan 500 ribu atau setengahnya tinggal di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara dan Kabupaten Mamasa. 

Untuk Mayoritas suku Toraja ialah memeluk agama Kristen yang sementara beberapa menganut agama Islam dan keyakinan animisme yang dikenal sebagai Aluk To Dolo keyakinan ini sebagai bagian dari agama Hindu Dharma.
 

Asala usul untuk Nama Toraja Ada beberapa pendapat, Orang Bugis-Sidenreng menyebutnya dengan nama to riajang yang artinya ‘orang yang berdiam di negeri atas pegunungan, dengan Masyarakat Luwu pada zaman Belanda menamai to riaja yang berarti ‘orang yang berdiam di sebelah barat.

Nilai Budaya Kental Di Suku Toraja dan Keunikannya

Asal-usul untuk katanya to dari tau yang berarti ‘orang’ dan raya dari kata marau yang berarti ‘besar’ yang Jadi, toraya bermakna orang besar atau bangsawan yang Berdasarkan mitos atau yang beredar pada masyarakat, Toraja zaman dahulu merupakan sebuah negeri yang otonom. 

Untuk Namanya Tondok Lepongan Bulan atau Tana Matarik Allo, Artinya, negeri yang bentuk tentang pemerintahan yang kemasyarakatannya merupakan tentang kesatuan yang sangat bulat atau bundar seperti bentuk bulan dan matahari.

Apa Yang Sangat Terkenal Yang Ada Di Suku Toraja Ini?

Adapun untuk Kebudayaan Suku Toraja, Suku Toraja terkenal akan ritual pemakaman, rumah norma budaya tongkonan dan ukiran kayunya dengan Ritual untuk pemakaman Toraja merupakan peristiwa sosial yang sangatlah penting dan dihadiri oleh ratusan orang dan selama beberapa hari.

Yang Sebelum ratus tahun ke-20, suku Toraja tinggal di desa-desa otonom dan Mereka menganut animisme dan belum tersentuh oleh alam luar yang Pada awal tahun 1900-an, misionaris Belanda datang dan menyebarkan agama Kristen. 


Untuk Upacara-upacara adat yang lainnya ini yang sering dilakukan oleh Suku Toraja ialah rambu solo yang merupakan upacara adat tentang suatau pemakaman dengan rambu tuka yang merupakan upacara untuk merenovasi rumah adat. 
 
Rumah Adat Suku Toraja Ada yakni dua jenis rumah (banua) yang bisa dikenal tentang masyarakat Toraja, yaitu banua tongkonan dan banua barung-barung, dengan Banua tongkonan ialah rumah adat keluarga suku Toraja.

Adapun untuk Rumah adat ini berbentuk panggung dengan atap melengkung seperti perahu yang Sementara itu, banua barung-barung adalah rumah pribadi setiap orang Toraja yang sudah Bentuk banua barung-barung tidak terikat seperti banua tongkonan.

Namun, ada juga orang yang hanya membangun rumah pribadi dengan bentuk seperti tongkonan dengan hanya bentuknya sama persis, rumah tersebut tidak dapat dikatakan sebagai tongkonan dengan nama Istilah tongkonan berasal dari kata tongkon yang artinya menduduki atau untuk tempat duduk.

Untuk Sementara ma’tongkon berarti duduk berkumpul yang Dari sinilah muncul kata tongkonan yang merupakan tempat tinggal penguasa adat sebagai tempat berkumpul dengan Tongkonan terbentuk berdasarkan hubungan kekerabatan atau keturunan. 

Sehingga untuk Toraja yang sangat kental skan budayanya memang harus dijaga akan kelestariannya maupun pun untuk acara adat tersebut, dikarenakan tidak akan temui ditempat lain di selain di tempat tersebut.

Post a Comment for "Mengenal Nilai Budaya Kental Di Suku Toraja dan Keunikannya"