Sejarah Adanya Gelar Adat di Toraja Dan Juga Asal Usulnya
TONDOK TORAYA - Menurut sejarah yang ada penduduk atau warga yang pertama kali masuk dalam Tondok Lepongan Bulan Tana Matari’ Allo, Atau yang kita kenal sekarang Toraja merupakan warga atau orang luar dari pulau Sulawesi Selatan.
Yang mana menurut perkiraan mereka masuk mulai dari abad ke 6. Dari beberapa cerita sejarah mengatakan mereka datang menggunakan perahu kayu dan melewati beberapa sungai.
Dan naik ke atas pegunungan tinggi Tinggi dan menetap disana, Namun saat ini Toraja telah menjadi 2 kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan yaitu Tana Toraja dan juga Toraja Utara.
Adanya Gelar Adat di Toraja Dan Juga Asal Usulnya
Jika berbicara Gelar Adat di Toraja Dan Asal Usulnya, Memang dari sejarah dan fakta yang ada, Mengatakan penduduk terdahulu datang dari wilayah selatan Toraja.
Dengan hidup berkelompok yang dalam sejarah Toraja disebut Arroan atau kelompok manusia, Kemudian mereka menyusuri sungai sungai dengan menggunakan perahu, sSetelah itu tidak bisa lagi menggunakan perahu karena air sungai tinggi dan berbatu.
Saat itu juga mereka menyimpan perahunya di pinggir sungai serta tebing yang nantinya menjadi tempat tinggal sementara. Saat itu juga muncullah istilah "Toma’ Banua di Toke"
Lalu Arroan itu kemudian berjalan menuju pegunungan dan menetap disana, Dalam sejarah Toraja, Setiap Arroan ini dipimpin oleh Ambe’ Arroan (Ambe yang berarti bapak, sedangkan Arroan merupakan suatu kelompok orang/warga).
Dan Arroan ini rupanya tidak datang sekaligus tetapi beberapa kali dan masing-masing Arroan menempati tempat tertentu untuk menyusun persekutuan keluarganya sendiri yang di pimpin oleh Ambe Arroan.
Seiring berjalannya waktu anggota dari beberapa Arroan itu bertambah banyak dan perlu memiliki tempat tinggal yang lebih luas, Sehingga anggota Arroan berpencar mencari tempat yang baru dalam bentuk kelompok yang lebih kecil yang disebut Pararrak (Penjelajah).
Berikut Beberapa Nama Atau Gelar di Toraja
Di bawah pimpinan oleh Pong Pararrak (Pong atau Orang unggul/utama) dengan kata lainnya adalah seorang pemimpin yang di tuakan.
Saat itu juga muncullah gelar Ambe' yang kemudian menjadi Sia Ambe’ (Siambe’) dan Gelar Pong yang tersebar luas di Toraja sampai saat ini.
Kemudian kedua gelar ini di padukan karena sumbernya hanya ada satu dan menjadi nama/gelar Penguasa Adat, Yang mungkin kita kenal seperti :
- Siambe’ Pong Simpin
- Siambe’ Pong Maramba’
- Siambe’ Pong Tiku
- Siambe’ Pong Palita
- Siambe’ Pong Panimba
- Siambe’ Pong Masangka
Dengan meratanya daerah yang telah dikuasai oleh penyebaran Arroan dan Pararrak, maka seluruh pelosok pegunungan dan daratan tinggi sudah terdapat penguasa kecil dari turunan Ambe’ dan Pong.
Bisa dikatakan saat ini perkembangannya dalam masyarakat Toraja sangat berpengaruh, Setelah itu tidak lama keadaanpun berjalan dimana-mana sudah terdapat Penguasa Ambe’ dan Pong Pararrak, Denga munculnyaa beberapa persekutuan-persekutuan adat kecil.
Kemudian dari selatan datang lagi kelompok penguasa baru lainnya dengan menggunakan perahu melalui sungai. Penguasa baru ini datang dengan pengikut dikenal dengan sebut Puang-Puang Lembang.
Yang bisa di artikan sebagai Puang (Yang Empunya) dan Lembang (Perahu) lebih spesifiknya manjadi Para Penguasa empunya perahu.
Mereka kemudian menempati daerah Bambapuang suatu daerah selatan Tana Toraja yang masuk ke dalam administrasi pemerintahan Kab. Enrekang sampai saat ini.
Lalu para pemimpin ini mempunyai tata masyarakat tersendiri dan memiliki cara pemerintahan yang tersendiri pula, Namun mereka masih dalam kelompok kecil di beberapa daerah Bambapuang.
Dari sini pula mereka kemudian menyebar ke daerah lain dan menjadi penguasa daerah yang ditempatinya, Serta tidak lagi dikenal sebagai Puang Lembang melainkan berubah menjadi Puang dari daerah yang di kuasai. Seperti berikut :
- Puang Ri Buntu ( Penguasa daerah Buntu)
- Puang Ri Tabang (Penguasa daerah Tabang)
- Puang Ri Batu (Penguasa daerah Batu)
- Puang Ri Su’pi’ (Penguasa daerah Su’pi’)
Saat itu setala semua Puang yang menguasai tiap tempat makin bertambah banyak pengikutnya, maka timbullah persaingan kekuasaan di antara mereka.
Di mana sebagian Puang mulai merebut daerah kekuasaan Pong Pararrak atau Ambe’ Arroan yang lebih dulu memiliki kekuasaan yang menimbulkan kekacauan dalam masyarakat.
Hal ini membuat sebagian Puang membujuk Pong Pararrak dan Ambe’ Arroan untuk bersekutu untuk melawan Puang yang lain.
Persekutuan ini kemudian disebut Bongga (Besar,Kuat,Hebat). Sebagai pimpinan Bongga maka diangkat Puang yang kuat di antara mereka yang dalam kedudukannya dinamakan Puang Bongga yang artinya yang empunya dangan kekuasaan besar, kuat dan hebat.
Yang seperti kita ketahui saat ini orang terkenal dalam sejarah Toraja seorang penguasa Bongga yang adalah Puang Bongga Erong.
Dampak persekutuan ini menimbulkan pergeseran serta perubahan di sekitar Bambapuang, Yang dalam perkembangannya kemudian muncul seorang penguasa Bongga yang terkenal yang mengadakan perombakan besar di Bambapuang yaitu Puang Londong di Rura.
Dengan ceritanya dalam masyarakat Toraja sebagai seorang yang lalim, keras hati dan mendapat kutukan dari Puang Matu (Tuhan)
Karena persaingan yang begitu hebat dan berlangsung secara terus- menerus di kalangan para Puang ini, Maka pengaruh dari penguasa Puang di daerah Bambapuang makin merosot.
Di tambah lagi setelah terjadi perpindahan beberapa Puang ke bagian utara Bambapuang untuk mencari tempat yang lebih aman untuk menerapkan pemerintahannya.
Tetapi berbeda dengan Pong Pararrak yang ada di bagian utara, tidak terjadi persaingan karena mereka telah menguasai daerah yang sudah ditempatinya.
Itulah ulasang mengenai sejarah adanya gelar adat di Toraja dan juga asal usulnya yang bisa kami bagikan, Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan nama maupun informasi lainnya.
Karena artikel di atas sudah kami rangkum dari beberapa sumber dan kembali kami buatkan ulang, Dengan tujuan agar cerita sejarah Toraja ini tetap ada dan menjadi bekal ilmu untuk penerus kita nantinya.
Untuk menambah informasi lainnya atau saran dan sebagainya, Anda bisa mengisi kolom komentar di bawah.
Semoga bermanfaat.
Kurre Sumanga' ...
Post a Comment for "Sejarah Adanya Gelar Adat di Toraja Dan Juga Asal Usulnya"
Post a Comment