Berikut Tari Tradisional Yang Ada Di Kalimantan Selatan

Tari Tradisional Kalimantan Selatan - Kalimantan Selatan adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan, bagian selatan pulau tersebut. Ibukota provinsi adalah Banjarmasin. 

 

Provinsi Kalimantan Selatan ini sudah memiliki banyak potensi alam, antara lain hutan hujan tropis, sungai-sungai besar seperti Sungai Barito, dan keanekaragaman hayati. 

 

Suku Banjar merupakan suku mayoritas di provinsi ini, namun ada juga suku Dayak dan suku lainnya. 

 

Mengenal Tari Tradisional Di Kalimantan Selatan

Provinsi ini memiliki budaya yang kaya, dengan tarian tradisional, perayaan tradisional, dan kekayaan seni yang beragam. 

 

Perekonomian provinsi ini bergantung pada kegiatan pertanian, pertambangan, perdagangan, dan pelayaran di sungai-sungai besar yang merupakan jalur transportasi utama.

Berikut Adalah Jenis Tari Tradisional Kalimantan Selatan

Di Kalimantan Selatan, terdapat berbagai tarian tradisional yang merupakan bagian penting dari kebudayaan daerah tersebut. Beberapa tarian tradisional yang populer di Kalimantan Selatan antara lain:

Tari Giring-Giring

Tarian ini merupakan tarian khas Banjar yang merupakan suku mayoritas di Kalimantan Selatan. Tari Giring-Giring sering ditampilkan pada acara adat, pernikahan atau festival budaya. Tarian ini menampilkan gerakan yang indah dan dibawakan oleh penari wanita dengan kostum yang khas.

Tari Pasambahan

Tarian ini juga berasal dari suku Banjar. Tari Pasambahan biasanya diiringi oleh alat musik tradisional seperti gendang, rebana dan seruling. 

 

Tarian ini memiliki makna yang dalam, seringkali dikaitkan dengan ucapan syukur atas hasil panen atau acara keagamaan.

Tari Sambut Ulang Tahun

Seperti namanya, tarian ini sering ditampilkan pada perayaan ulang tahun di Kalimantan Selatan. Tarian ini memadukan gerakan dinamis yang menggambarkan keceriaan.

Tari Serampang Dua Belas

Merupakan tarian yang menggambarkan cerita dari zaman kerajaan yang diiringi musik tradisional seperti kecapi. Tarian ini memiliki unsur klasik dan simbolik yang mengandung nilai budaya.

Tari Kancet Lasan

Tarian ini berasal dari suku Dayak di Kalimantan Selatan. Tari Lasan Kancet menampilkan gerakan dinamis yang menggambarkan keceriaan dan semangat hidup.

Tari Beksan Lawung Agung

Tarian ini berasal dari suku Banjar dan biasanya dipentaskan dalam rangkaian acara adat. Tari Beksan Lawung Agung memadukan gerak tari dengan pertunjukan drama tradisional.

Tari Tamuh

Tarian ini berasal dari suku Banjar dan merupakan bagian dari upacara adat. Tari Tamuh melibatkan gerakan anggun yang menggambarkan kesopanan dan rasa hormat.

Tari Andung Keleng

Tarian ini juga berasal dari suku Dayak di Kalimantan Selatan. Tari Andung Keleng sering ditampilkan dalam acara-acara adat Dayak sebagai bagian dari ekspresi budaya mereka. 

 

Tarian ini mencerminkan keragaman budaya Kalimantan Selatan dan merupakan bagian penting dari warisan budaya daerah.

Tari Massker

Merupakan jenis tari klasik yang berasal dari Tapin, biasanya dibawakan oleh tiga orang masing-masing memainkan satu tokoh yaitu Gunung Sari, Patih dan Tumenggung dan diiringi oleh gamelan Banjar. 

Sebelum mementaskan tari topeng dilakukan ritual dengan terlebih dahulu memberikan sesaji berupa telur ayam kampung, ketan, dan kopi pahit yang diletakkan di dekat arena pertunjukan, agar pada saat menari arwah topeng tidak ikut menari. 

 

Tidak mengganggu penari, Karena tarian ini umumnya dibawakan oleh penari pria, terkadang oleh penari wanita.

Tari Tantayungan

Tarian ini menyajikan cerita dalam tokoh wayang. Sehingga tarian ini terkesan hidup karena diselingi dengan dialog kelompok penari. Tarian ini sendiri diiringi musik karawitan melalui alat musik babun, gong, sarunai, dan kurung. 

 

Perpaduan karawitan ini sangat serasi dengan kelompok tari yang dimainkan. Awalnya kesenian Tantayungan sering dipentaskan di sebuah desa yaitu Desa Auang, Barabai. 

 

Kemudian dikembangkan di Desa Mu'ui, Desa Pangambau Hulu, Kecamatan Haruyan oleh seorang damang bernama Amat. 

 

Kesenian khas ini kemudian diklaim oleh pelaku seniman Hulu Sungai Tengah, Sarbaini di Desa Barikin sebagai kesenian khas Hulu Sungai Tengah.