Keanekaragaman Ciri Khas Baju Adat Toraja Yang Bisa Anda Pelajari
Keanekaragaman Ciri Khas Baju Adat Toraja - Suku Toraja merupakan salah satu suku yang berada di Sulawesi Selatan.
Mayoritas penduduknya beragama Kristen, ada yang beragama Islam dan ada pula yang animisme. Kata Toraja berasal dari bahasa Bugis to riaja yang berarti orang yang tinggal di dataran tinggi.
Mengenal Keanekaragaman Ciri Khas Baju Adat Toraja
Toraja tidak jauh berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Ini memiliki banyak adat dan budaya yang berbeda. Salah satu keunikan adat di Tana Toraja tergambar jelas dalam pakaian adat. Yang juga menjadi simbol dan karakter masyarakat di dalamnya.Berikut beberapa Baju Adat Toraja yang salah satunya menjadi perhatian dunia dalam acara-acara di Korea Selatan:
1. Sepa Tallung Buku
Pakaian adat Toraja adalah pakaian yang panjangnya sampai ke lutut. Bagi masyarakat, Seppa Tallung Buku hanya dikenakan oleh laki-laki. Gaun ini juga dilengkapi dengan sejumlah aksesoris tambahan seperti:- Kandaure: pakaian dengan hiasan berupa manik-manik di bagian dada, ikat kepala di bagian ikat pinggang.
- Gayang: sejenis senjata khas berupa parang, digunakan sebagai pelengkap dengan teknik dimasukkan ke dalam sarungnya.
- Lipa': sejenis sarung sutra dengan berbagai motif.
Seppa Tallung Buku menorehkan sejarah sebagai pakaian tradisional Toraja pertama yang mencuri perhatian dunia di ajang internasional tahun lalu di Korea Selatan.
Baik situs web dan media mengatakan banyak pujian telah diberikan kepada pakaian tradisional. Dalam acara tersebut Seppa Tallung Buku dikenakan dengan sepasang sayap dan tanduk.
Hal ini mencerminkan betapa besar dan mulianya budaya Indonesia. Pemilihan busana yang terinspirasi dari budaya diharapkan dapat menarik perhatian dunia terhadap keragaman budaya Indonesia sehingga mereka tertarik untuk datang dan berwisata ke tanah air.
2. Pakaian Adat Toraja – Pokko
Pakaian adat Toraja yang kedua adalah baju Pokko. Gaun ini khusus dikenakan oleh wanita Toraja. Berbeda dengan Seppa Tallung dengan ciri-ciri baju panjang. Pokko berlengan pendek dengan beberapa warna dominan seperti merah, putih dan kuning.Hingga saat ini, penggunaan baju Pokko masih tetap dipertahankan. Yaitu dengan mewajibkan seluruh PNS perempuan di Kabupaten Tana Toraja memakai baju pokko setiap hari Sabtu. Sedangkan laki-laki wajib memakai Seppa Tallung Buku.
3. Pakaian Adat Toraja – Kandore
Selain kedua pakaian di atas, Kandore juga merupakan pakaian adat Toraja yang diperuntukan bagi kaum wanita. Gaun ini dihiasi dengan manik-manik untuk menghiasi bagian dada, ikat pinggang, ikat kepala dan gelang.4. Kain Tenun Toraja
Kain tenun juga merupakan salah satu unsur pakaian adat Toraja yang masih digunakan oleh masyarakat selama ini dan menjadi incaran semua wisatawan. Bagi masyarakat, kain tenun merupakan tanda kasih sayang dari kerabat yang telah meninggal.Selain itu, kain ini juga memiliki peran penting dalam upacara pemakaman keluarga. Kain tersebut diyakini sebagai ikatan cinta dengan kerabat yang telah meninggal di Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan.
5. Sarung Kain Tenun Toraja
Pakaian adat Toraja selanjutnya adalah sarung yang terbuat dari kain tenun. Sarung sering digunakan oleh semua tetua adat untuk memimpin upacara Rambu Solo atau upacara kematian di Kecamatan Rantepao.Umumnya kain tenun yang digunakan sebagai sarung berwarna putih. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan status bangsawan seseorang.
Sayangnya, kain tenun sudah menjadi yang paling langka. Sehingga banyak sesepuh yang hanya memiliki minimal satu sarung kain tenun.
Di antara sekian banyak pakaian adat Toraja, kain tenun sudah mulai langka. Kita harus mulai melestarikannya kembali agar keragaman adat dan kebiasaan Tana Toraja tetap ada.
Post a Comment for "Keanekaragaman Ciri Khas Baju Adat Toraja Yang Bisa Anda Pelajari"
Post a Comment