Pantangan Dalam Budaya Toraja Penting untuk Dipahami
Pantangan dalam budaya Toraja biasa dikenal dengan istilah pamali. Orang-orang Toraja merupakan etnis yang umumnya menempati pegunungan bagian utara di provinsi Sulawesi Selatan. Budaya Toraja menjadi salah satu kebudayaan yang masih sangat kental di Sulawesi Selatan, Indonesia.
Orang Toraja yang memiliki adat istiadat yang unik serta sangat berbeda dengan budaya lainnya di Indonesia. Salah satu hal yang menarik pada budaya Toraja yakni adanya pantangan-pantangan yang perlu diikuti oleh masyarakatnya.
Banyak orang toraja yang hingga saat ini sangat takut melanggar pamali tersebut. Orang Toraja yang masih percaya bahwa jika melanggar pamali akan mendatangkan malapetaka. Bahkan sampai saat ini pamali ini masih sangat melekat untuk masyarakat Toraja.
Ketahui Pantangan dalam Budaya Toraja
Tana Toraja dan Toraja Utara memiliki keindahan yang menakjubkan dari berbagai sisi. Keindahan alam serta kekayaan budaya Toraja membuat pengunjung tak henti berdatangan. Namun, tak banyak yang tahu jika ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat sedang berada di Toraja.
Jika Anda melanggar ketentuan-ketuan tersebut, maka akan mendatangkan malapetaka. Pantangan tersebut dianggap sebagai suatu hal yang perlu dihormati dan dijaga. Adapun beberapa pantangan di Toraja yang penting diketahui, sebagai berikut.
Tidak Boleh Sebut Nama Orang yang Telah Meninggal
Salah satu pantangan di Toraja yang perlu dipahami yakni tidak boleh menyebutkan nama orang yang telah meninggal.Orang Toraja percaya bahwa jika menyebut nama orang yang telah meninggal, maka akan mengundang roh orang tersebut dan kembali ke dunia. Oleh karena itu, jika saat seseorang yang telah meninggal, orang Toraja akan menghindari penyebutan namanya.
Tidak Boleh Memotong Pohon yang Masih Hidup
Pohon dianggap sebagai makhluk hidup yang memiliki kekuatan spiritual dalam budaya Toraja. Pantangan dalam budaya Toraja lainnya tidak boleh memotong pohon yang masih hidup, kecuali untuk kepentingan yang sangat penting.Misalnya seperti dalam pembangunan rumah adat. Namun, jika harus memotong pohon yang masih hidup, maka perlu dilakukan dengan cara yang ritual dan disertai dengan doa-doa.
Tidak Boleh Menangis di Tempat yang Sama dengan Mayat
Orang Toraja memiliki kepercayaan jika air mata yang jatuh di dekat jenazah akan membuat roh orang yang meninggal kesulitan untuk pergi ke alam baka. Oleh karena itu, orang yang menangis perlu dijauhkan dari tempat jenazah serta menangis di tempat yang berbeda.Tidak Boleh Membunyikan Kerikil Saat Berjalan Dekat Rumah Orang Lain
Pantangan dalam budaya Toraja ini mungkin terdengar aneh, namun dianggap penting dalam budaya Toraja. Orang Toraja percaya bahwa saat ada orang yang membunyikan kerikil saat berjalan dekat rumah orang lain, nantinya akan mengganggu ketenangan orang yang tinggal di rumah tersebut.Oleh karena itu, orang Toraja akan berjalan dengan hati-hati. Bahkan, juga menghindari membunyikan kerikil di dekat rumah orang lain.
Tidak Boleh Membicarakan Masalah Keluarga di Tempat Umum
Orang Toraja memang sangat menjaga privasi keluarga dan tidak suka membicarakan masalah keluarga di tempat umum.Hal ini dianggap sebagai suatu tindakan yang tidak sopan serta tidak menghormati keluarga. Orang Toraja akan menyelesaikan masalah keluarga dalam keluarga dan tidak membicarakannya di tempat umum.
Beberapa pantangan dalam budaya Toraja mungkin belum banyak diketahui pembaca Tondok Toraya. Meskipun tampak aneh atau sulit dipahami, pantangan-pantangan tersebut adalah hal yang sangat dihormati dan dijaga dalam budaya Toraja.
Post a Comment for "Pantangan Dalam Budaya Toraja Penting untuk Dipahami"
Post a Comment