Memahami Tingkatan Sosial Orang Toraja
TONDOK TORAYA - Orang Toraja mengenal tiga tingkatan sosial dalam masyarakatnya baik dalam aktivitas pemeliharaan adat, upacara-upacara keagamaan, sikap, maupun tutur bahasa masing-masing mempunyai disiplin sendiri.
Tingkatan pertama TOKAPUA (TANA’ BULAAN).
Tingkatan Sosial Orang Toraja, Tingkatan ini adalah golongan rulling class dalam masyarakat Toraja. Golongan ini terdiri dari kaum bangsawan, pemimpin adat, dan pemuka masyarakat. Banyak istilah dalam bahasa Toraja untuk menyebutkan golongan ini.
Tingkatan Sosial Orang Toraja
Tingkatan pertama TOKAPUA (TANA’ BULAAN).
Tingkatan Sosial Orang Toraja, Tingkatan ini adalah golongan rulling class dalam masyarakat Toraja. Golongan ini terdiri dari kaum bangsawan, pemimpin adat, dan pemuka masyarakat. Banyak istilah dalam bahasa Toraja untuk menyebutkan golongan ini.
Istilah itu seperti: ANAK PATALO, KAYU KALANDONA TONDOK, TODI BULLE ULUNNA, dan lain sebagainya.
Semua istilah tidak lazim dipergunakan dalam bahasa sehari-hari tetapi dipakai dalam acara resmi atau pertemuan formil lainnya.
Kata TOKAPUA juga tidak dipakai dalam bahasa sehari-hari, biasa diganti dengan kata TOSUGI’ kalau golongan bangsawan itu termasuk kaya. Bahasa sehari-hari untuk golongan TOKAPUA ini berlainan di tiap tempat di Toraja.
Di daerah bagian selatan yang dikenal dengan nama TALLU LEMBANGNA yang mencakup Makale, Sangalla dan Mengkendek, golongan Tokapua disebut PUANG misalnya
Di daerah bagian Tengah Toraja, golongan Tokapua disebut Siambe’ untuk laki-laki dan Indo’ untuk perempuan, misalnya
Tempat-tempat tersebut adalah pusat keluarga bangsawan. Di Daerah bagian Utara, golongan Tokapua disebut PUANG seperti
Golongan menengah masyarakat Toraja disebut TOMAKAKA (TANA’ BASSI).
Golongan ini erat hubungannya dengan golongan Tokapua. Mereka adalah golongan bebas, mereka juga memiliki tanah persawahan namun tidak sebanyak yang dimiliki golongan bangsawan.
Di daerah bagian selatan yang dikenal dengan nama TALLU LEMBANGNA yang mencakup Makale, Sangalla dan Mengkendek, golongan Tokapua disebut PUANG misalnya
- PUANG MAKALE
- PUANG SANGALLA
- PUANG MENGKENDEK
Di daerah bagian Tengah Toraja, golongan Tokapua disebut Siambe’ untuk laki-laki dan Indo’ untuk perempuan, misalnya
- SIAMBE’ DO BUNTUPUNE
- SIAMBE’ lan TANDUNG LA’BO
- SINDO’ lan NANGGALA
- SINDO’ dio KE’TE’
- dan lain-lain.
Tempat-tempat tersebut adalah pusat keluarga bangsawan. Di Daerah bagian Utara, golongan Tokapua disebut PUANG seperti
- PUANG SA’DAN
- PUANG BALUSU
- PONG TIKU di Pangala’
- PONG MASANGKA di Bori’
Golongan menengah masyarakat Toraja disebut TOMAKAKA (TANA’ BASSI).
Golongan ini erat hubungannya dengan golongan Tokapua. Mereka adalah golongan bebas, mereka juga memiliki tanah persawahan namun tidak sebanyak yang dimiliki golongan bangsawan.
Tomakaka yang tidak memiliki harta benda disebut Tomakaka Kandian. Persentase Tomakaka dalam masyarakat sekitar 20%.
Golongan terbanyak yang menjadi tulang punggung masyarakat Toraja adalah :
Golongan terbanyak yang menjadi tulang punggung masyarakat Toraja adalah :
Tobuda (Tana’ Karurung - Tana’ Kua-kua).
Pada umumnya mereka tidak mempunyai tanah persawahan sendiri. Mereka adalah penggarap tanah bangsawan, kaum tani dan pekerja yang ulet, tekun dan hidup sangat sederhana. Mereka adalah golongan termasuk golongan Kaunan atau golongan budak dahulu.
Pada umumnya mereka tidak mempunyai tanah persawahan sendiri. Mereka adalah penggarap tanah bangsawan, kaum tani dan pekerja yang ulet, tekun dan hidup sangat sederhana. Mereka adalah golongan termasuk golongan Kaunan atau golongan budak dahulu.
Semua kaum bangsawan mempunyai lusinan budak. Golongan hamba ini adalah yang paling dipercaya atasannya karena nenek mereka telah bersumpah setia turun temurun, akan tetapi atasannya juga mempunyai kewajiban membantu mereka dalam kesulitan hidupnya.
Mereka ada sekitar 70% dari masyarakat. Golongan ini tidak boleh kawin dengan kelas yang lebih tinggi seperti Tokapua dan juga Tomakaka.
Post a Comment for "Memahami Tingkatan Sosial Orang Toraja"
Post a Comment