Mengulas Sejarah Kopi Toraja, Kenikmatan Nusantara Tiada Duanya!
Sejarah Kopi Toraja, penting untuk diketahui! Sudah pernah menikmati seduhan kopi Toraja? Untuk para pecinta minuman berkafein, rasanya wajib mencoba jenis kopi satu ini. Telah dinobatkan sebagai jenis paling unggul di Indonesia, Kopi Toraja memiliki nama besar dan populer hingga ke mancanegara.
Kilas Balik Sejarah Kopi Toraja, Sejak Zaman Penjajahan hingga Sekarang!
Berbeda dengan kopi pada umumnya, jenis ini tumbuh subur di kawasan tanah vulkanik. Kopi Toraja tumbuh di area pegunungan setinggi kurang lebih 1.200 mdpl.
Mengulas Sejarah Kopi Toraja Yang Tiada Duanya
Tepat berada di atas endapan marine. Hal itulah yang membuat kopi Toraja memiliki keunikan rasa hingga aroma berbeda. Tekstur biji kopi cukup kecil, meski begitu terasa licin dan mengkilap pada kulitnya.
Kopi Toraja mulai dikenal pada abad ke-16. Ketika itu, komoditas perdagangan kopi menjadi tonggak utama guna menyelamatkan ekonomi Sulawesi Selatan. Toraja juga menjadi wilayah pertama penghasil kopi pada masanya.
Di awal kepopulerannya, Kopi Toraja diyakini sebagai minuman kekuatan dan penambah vitalitas. Sehingga mampu menambah minat orang-orang untuk mencoba khasiat Kopi Toraja.
Daya tarik ini, mampu membuat perkebunan menjadi semakin luas dan terkenal. Bahkan target pasarnya hingga ke luar negeri.
Pasang Surut Perkembangan Kopi Toraja di Nusantara
Perdagangan kopi sempat tidak bisa dinikmati oleh kalangan masyarakat Toraja, terlebih dengan adanya penjajahan Belanda serta pendudukan Jepang. Para penjajah membuat kebijakan untuk kepentingan mereka, tanpa memperhatikan kebutuhan masyarakat.Kebijakan tersebut, akhirnya menghambat produktivitas kopi. Kondisi semakin parah dengan adanya serangan hama tanaman kopi.
Distribusi Kopi Toraja sendiri juga sempat mengalami kendala, hingga membuat produksinya terhenti. Hal ini dipicu akses perdagangan yang terputus dampak dari pemberontakan DI/TII. Pemberontakan ini sering menimbulkan penghadangan dan perampokan di jalur utama distribusi.
Setelah melewati masa sulit bertahun-tahun, akhirnya pemberontakan itu berakhir tepat pada 1965. Perekonomian masyarakat kembali membaik dan dalam sejarah, ekspor kopi Toraja digalakkan lagi.
Kala itu, pangsa pasar Makassar mampu mengirim kopi sesuai pesanan ke Eropa serta Amerika.
Popularitas Kopi Toraja Sekarang
Kini, Kopi Toraja tidak hanya terkenal di nusantara, namun juga mampu menembus pasar mancanegara. Popularitas tersebut hadir tidak sekedar dari sejarah masa lalunya, melainkan cita rasa kopi Toraja unik serta pilihannya yang sangat bervariasi.Apalagi di tahun 1990-an, Starbucks mengenalkan speciality coffee dengan mengikuti cita rasa daerah asal. Sehingga Kopi Toraja semakin populer dan memiliki peminat luas, dengan adanya tren ini.
Hingga kini, Kopi Toraja telah tersedia berbagai macam jenis seperti Awan, Pulu-pulu, Sapan, Bittuang, dan masih banyak varian yang bisa Anda nikmati. Perbedaan dari sekian jenis kopi, ada pada karakter dan berdasarkan wilayah tumbuhnya.
Para petani terus mengembangkan dan membudidayakan kopi Toraja. Keberadaannya yang telah mengakar kuat itu, tidak mampu goyah meski banyak pendatang jenis kopi baru.
Bagi Anda yang ingin menikmati kopi Toraja, kini dapat dengan mudah membelinya di toko offline maupun online.
Jika tidak, Anda bisa memesan melalui distributor kopi asal Toraja, yang siap melayani pengiriman langsung dari daerah asli ke wilayah lain bahkan hingga mancanegara.
Sejarah Kopi Toraja yang cukup panjang, tentu akan menjadi cerita dan warisan penting untuk negeri kita tercinta.
Terutama bagi para pecinta kopi, yang suka dengan cita rasa khas dan unik. Kopi toraja juga memiliki tingkat keasaman yang rendah, sehingga aman untuk lambung. Semoga informasi ini bermanfaat!
Post a Comment for "Mengulas Sejarah Kopi Toraja, Kenikmatan Nusantara Tiada Duanya!"
Post a Comment