Lantang Pangngan Tradisi Rambu Solo Yang Unik
Upacara adat Lantang Pangngan dari suku Toraja merupakan pemakan adat yang di lengkapi miniatur rumah atau Tongkonan yang dihiasi oleh berbagai hiasan seperti lampu hias dan lilin bisa juga obor
yang diusung oleh beberapa orang. Dan upacara adat Rambu Solo adalah upacara pemakaman yang sangat penting dan meriah dalam budaya Toraja.
Pada dasarnya, Rambu Solo merupakan upacara pemakaman yang diadakan untuk anggota keluarga yang meninggal. Namun, apa yang membuatnya unik adalah skala dan kompleksitasnya. Tradisi ini melibatkan seluruh komunitas Toraja dan bisa berlangsung selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.
Salah satu ciri khas dari Rambu Solo adalah upacara penguburan yang dilakukan dalam rangkaian rumah tradisional Toraja yang disebut "tongkonan".
Lantang Pangngan Dalam Rambu Solo
Lantang panggan sendiri bisa di katakan pesta kematian yang jarang di adakan, Karena umumnya hanya kepada orang yang meningal muda saja. Oleh karena jika Anda berkesempatan mengunjungi dan melihat langsung ke Toraja.
Ada banyak sekali miniatur rumah toraja atau Tongkonan yang di hiasi lampu dan juga lilin. Tongkonan adalah rumah adat yang memiliki atap melengkung yang tinggi dan dihiasi dengan ukiran-ukiran yang rumit.
Dalam upacara Rambu Solo, jenazah diarak dalam peti mati yang diletakkan di atas kereta yang ditarik oleh kerbau atau kereta bertenaga manusia ke sebuah tongkonan khusus yang telah disiapkan.
Selama Rambu Solo, diadakan juga berbagai pertunjukan seni dan ritual. Pertunjukan musik, tari, dan drama tradisional Toraja mengisi suasana upacara.
Selama Rambu Solo, diadakan juga berbagai pertunjukan seni dan ritual. Pertunjukan musik, tari, dan drama tradisional Toraja mengisi suasana upacara.
Ada juga tradisi pengorbanan kerbau yang sangat penting dalam Rambu Solo. Jumlah kerbau yang dikorbankan bisa mencapai puluhan atau bahkan ratusan ekor, tergantung pada status sosial dan kekayaan keluarga yang meninggal.Selain itu, dalam Rambu Solo juga terdapat tradisi Lantang Panggan, yaitu menguburkan jenazah dalam tebing batu yang tinggi. Proses ini melibatkan tim pemanjat tebing yang menggunakan tali rotan untuk mengangkat jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya di dalam tebing.
Tradisi ini melambangkan penghormatan dan keinginan untuk mendekatkan jenazah dengan langit, serta menunjukkan keahlian dan keberanian masyarakat Toraja dalam menghadapi ketinggian dan tantangan fisik.
Secara keseluruhan, Rambu Solo adalah tradisi pemakaman yang unik dan penting dalam budaya Toraja. Upacara ini menggambarkan penghormatan kepada leluhur, pengarahan spiritual, serta kekayaan dan status sosial keluarga yang meninggal.
Mengenal Tradisi Lantang Pangngan
Toraja adalah suku yang terkenal dengan kebudayaannya. Orang Toraja tidak dapat dipisahkan dari Budaya dan adatnya. Karena kebudayaan dalam masyarakat Toraja masih sangat kental dan mempengaruhi seluruh proses kehidupan masyarakat, Karena itu orang-orang Toraja tidak dapat dipisahkan dari yang namanya acara adat.
Salah satu prosesi yang sangat menonjol dalam kehidupan masyarakat Toraja adalah Rambu Solo. Aluk rambu solo berasal dari kata aluk artinya aturan dalam agama sedangkan rambu artinya asap ataupun juga cahaya sinar dan solo artinya turun.
Secara keseluruhan, Rambu Solo adalah tradisi pemakaman yang unik dan penting dalam budaya Toraja. Upacara ini menggambarkan penghormatan kepada leluhur, pengarahan spiritual, serta kekayaan dan status sosial keluarga yang meninggal.
Mengenal Tradisi Lantang Pangngan
Toraja adalah suku yang terkenal dengan kebudayaannya. Orang Toraja tidak dapat dipisahkan dari Budaya dan adatnya. Karena kebudayaan dalam masyarakat Toraja masih sangat kental dan mempengaruhi seluruh proses kehidupan masyarakat, Karena itu orang-orang Toraja tidak dapat dipisahkan dari yang namanya acara adat.Salah satu prosesi yang sangat menonjol dalam kehidupan masyarakat Toraja adalah Rambu Solo. Aluk rambu solo berasal dari kata aluk artinya aturan dalam agama sedangkan rambu artinya asap ataupun juga cahaya sinar dan solo artinya turun.
Adapun juga aluk rampe matampu "aluk dari bagian barat" yaitu upacara yang dilakukan dari sebelah barat dari rumah atau adat Tongkonan dengan kurban persembahan yang pelaksanaannya waktu matahari mulai terbenam atau dengan kata lain upacara kematian atau pemakaman manusia.
Tidak sembarang orang dibuatkan lantang pangngan khususnya dalam pesta rambu solo, hanya yang mate malolle’ (meninggal pada usia muda) yang dibuatkan lantang pangngan. Lantang pangngan adalah ungkapan duka dari semua rumpun keluarga kepada keluarga yang sedang berduka.
Biasanya ini tidak seperti biasanya di upacara rambu solo yang kita ketahui, Karena dilakukan pada malam hari sekitar pukul 18.00-selesai dari tergantung berapa jumlah lantang pangngan yang ada.
Dalam prosesi ini juga keluarga yang membawa lantang pangngan akan melantunkan ungkapan duka, disertai dengan iringan keluarga yang membawa makanan, minuman dan sebagainya. Juga disertai dengan bunyi-bunyian seperti kembang api.
Bisa disimpulkan bahwa Lantang Pangngan Tradisi Rambu Solo Yang Unik di masyarakat Toraja adalah sebuah acara keduakann yang di hiasan miniatur rumah adat Tongkonan dan di arak mengelilingi kampung serta di lengkap dengan obor atau lilin.
Bisa disimpulkan bahwa Lantang Pangngan Tradisi Rambu Solo Yang Unik di masyarakat Toraja adalah sebuah acara keduakann yang di hiasan miniatur rumah adat Tongkonan dan di arak mengelilingi kampung serta di lengkap dengan obor atau lilin.
Terimaksih dan semoga bermanfaat..
Post a Comment for "Lantang Pangngan Tradisi Rambu Solo Yang Unik"
Post a Comment