Makna Kerbau Dalam Upacara Adat Rambu Solo' di Toraja


TONDOK TORAYA
- Kerbau atau tedong bagi masyarakat Toraja mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi. Dan biasanya 1 ekor kerbau dewasa dapat mencapai harga puluhan hingga ratusan juta rupiah tergantung dari jenisnya.

Seperti kerbau belang atau dalam bahasa Toraja di sebut Tedong Saleko ataupun juga Tedong Bonga  adalah yang sangay tinggi harga jualnnya, di karena keunikan dan keidahan warna kulitnya serta diyakini hanya dapat ditemukan di daerah Toraja saja. 
 
Keunikannya kerbau belang ini sangat sulit untuk dikembang biakkan. Kerbau belang jantan jika dikawinkan dengan kerbau biasa belum tentu akan menghasilkan kerbau belang.

Makna Kerbau Dalam Upacara Adat Rambu Solo'

Bisa kita simpulkan Makna Kerbau Dalam Upacara Adat Rambu Solo' adalah jenis hewan yang memang sangat di butuhkan dan biasanya juga sudah di kastrasi (kebiri) untuk jenis jantan.
 
Tedong atau kerbau di Toraja menjadi hewan kurban yang dipotong pada saat pelaksanaan upacara adat pemakaman orang Toraja. 
 
Dalam kepercayaan penganut Aluk Todolo (agama animisme) semakin banyak kerbau di potong pada saat pelaksanaan upacara kematian, semakin baik dan aman kehidupan orang yang meninggal di Puyo (tempat peristirahatan terakhir), selain itu kerbau dipercaya sebagai kendaraan arwah menuju puyo.

Melihat cara pandang sosial terhadap upacara kematian bukanlah dilihat dari jumlah uang yang dkeluarkan, tetapi jumlah kerbau yang dipotong. 
 

Karena dari jumlah kerbau itulah orang bisa mengetahui status sosial atau strata sosial keluarga yang menyelenggarakan upacara tersebut.

Nah di jaman modern ini kebiasaan tersebut masih tetap mendarah daging dan seolah tidak bisa terhapuskan baik dikalangan orang yang sudah beragama Kristen maupun juga Islam dan sudah menjadi sebuah tradisi.

Di masayarkat Toraja apabila terdapat kerabat yang meninggal maka keluarga yang ditinggalkan memiliki beban moral untuk mengambil bagian didalam pemotongan kerbau sebagai korban walaupun hal tersebut bukanlah suatu keharusan. 
 
Pemotongan kerbau tersebut sebagai korban bukanlah tuntutan adat tetapi dimaksudkan sebagai ungkapan rasa kasih yang terakhir bagi orang yang meninggal tersebut.

Mengenal Jenis Kerbau atau Tedong di Toraja

Kerbau atau dalam bahasa Toraja disebut Tedong, keduanya memiliki hubungan yang sangatlah erat. Kerbau merupakan salah satu kebutuhan utama masyarakat Toraja untuk melakukan ritual adat Rambu Solo. 
 
Maka tidak heran jika kita melihat langsung ketika terdapat pesta Rambu Solo' terdapat banyak kerbau yang mencapai puluhan ekor dan juga terdapat hewan lain seperti babi, rusa, sapi dan masih banyak lainnya tergantung strata sosial orang yang meninggal.

Kerbau yang akan dikorbankan juga memiliki jenis tertentu yang menentukan nilai tingkatan atau kasta masing-masing dari kerbau itu, hal tersebut dapat Anda lihat pada ukuran, bentuk, tanduk serta perpaduan warnanya. 

Dengan befitu dalam setiap ritual adat Rambu Solo' akan banyak kita jumpai berbagai jenis kerbau yang akan di korbankan, berikut ini beberapa jenis kerbau ”Tedong” dengan keunikan khusus yang ada di Toraja dan sebagian mungkin tidak kita temukan di daerah lain:

1. Tedong Saleko
2. Tedong Bonga
3. Tedong Lotong Boko'
4. Tedong Balian
5. Tedong Pudu'
6. Tedong Todi'
7. Tedong Tekken Langi'
8. Tedong Sokko
9. Tedong Bulan
10. Tedong Sambao

Post a Comment for "Makna Kerbau Dalam Upacara Adat Rambu Solo' di Toraja"